Posts

Sebuah Jeritan Hati

Saya adalah seorang perempuan lulusan sarjana . Sekarang, saya menjadi seorang ibu rumah tangga, dan menyandang gelar tersebut tidaklah mudah diterima.  Rasa hati ingin sekali kembali ke dunia kerja dimana saya bisa mengenal dan melihat dunia luar, merasakan betapa senangnya berkumpul dan bercengkrama bersama teman-teman, dan lain sebagainya. Saya terkadang iri melihat teman-teman saya yang lain yang sudah berkeluarga bisa tetap eksis diluar, bisa bergaul dengan siapa saja, melanjutkan studi, berbelanja ini itu, membeli baju, tas, sepatu, dan lain sebagainya. Mereka juga bisa menyempatkan ke salon untuk spa dan perawatan lain. Sedangkan, saya sendiri hanya bisa dirumah mengurus anak, bebenah, masak. Sebenarnya, banyak sekali kesempatan untuk saya m en gajar diluar sana. Terlebih, di kota pelajar ini dengan berbagai fasilitasnya membuat saya mudah untuk memasuki dunia kerja mengingat umur saya yang masih produktif dan kualitas diri saya yang cukup. Tapi... Apakah saya h

Karena Romantis Itu Tak Harus Selalu Diucapkan Dengan Kata

Image
Aku adalah seorang ibu rumah tangga baru yang telah mengorbankan segala pekerjaan prestige demi mengurus buah hatiku. Bagiku, menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang berat, seberat menjaga amanah yang telah dikaruniakan oleh Sang Khaliq, buah hatiku tersayang. Jujur dari dalam hati yang paling dalam, terselip rasa ingin kembali bekerja, mempunyai banyak relasi, bisa hang-out sana-sini dan sebagainya. Hanya saja, ini kesepakatanku dan suami tercintaku bahwa aku harus mengalah dan menjaga serta merawat si kecil di rumah. Ngomong-omong soal suami, aku dan suamiku mempunyai karakter yang tak jauh beda. Kami berdua sama-sama cuek dan tak banyak menggombal. Jarang sekali bagiku mengatakan ‘IloveU’ ‘aku sayang kamu’ dan kata-kata manis lainnya. Sama halnya dengan dia. Ketika kami berjauhan, kami berdua hanya saling sapa dan saling memberi kabar masing-masing tanpa embel-embel ‘sayang’ atau ‘cinta’. Yaaa walaupun kadang-kadang kalau sudah merasa kangen berat ya sama-sama hatinya

Bagaimana Caranya Agar Cepat Hamil?

Image
Pertanyaan itu banyak sekali dilontarkan teman-teman saya. Saya sendiri bingung untuk menjawabnya. Seingat saya, sebelum menikah saya rutin ber-jogging di alun-alun kampung halaman saya bersama sahabat karib saya yang bernama Nuri. Entah kenapa saya senang sekali ber-jogging. Maklum saja, saat itu saya sudah off dari pekerjaan saya sebulan sebelum hari H. Jadi saya ada banyak waktu untuk beraktifitas, termasuk berolahraga. Saya melakukan jogging dua minggu sekali, terkadang jika Nuri berhalangan untuk jogging, saya mengajak adik saya, Novi. Hobi baru saya (jogging), saya lakukan hingga H-2. Sampai ketika saya bertemu dengan beberapa kenalan saya, mereka kaget dan bilang “Lho kamu kan masih dipingit, kok keluar-keluar?” “Heh, mau jadi nganten kok malah keluar?” dan lain sebagainya. Orang tua saya kebetulan memang tak pernah melarang saya untuk melakukan aktifitas positif diluar. So, why not? H-1 saya juga masih berjalan-jalan santai di alun-alun mengajak sanak saudara say

Superhero for My Son

Image
Bagiku, ayah adalah seorang pemimpin yang mempunyai tanggung jawab besar dalam memimpin dan mengayomi keluarganya. Tak hanya itu, kasih sayangnya sangat diperlukan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga. Dan bahagianya, hal itu telah aku temukan didalam diri seseorang yang aku cintai, siapa lagi kalau bukan suamiku yang telah selalu siaga disampingku kapanpun aku membutuhkannya.  Teringat aku saat-saat akan melahirkan sang buah hati. Baru sehari ia merantau untuk bertugas mencari berita, aku sudah menyuruhnya pulang untuk menemaniku menginap di rumah bersalin “At-Tin”. Saat itu, Kamis sore, aku mengajak kakakku untuk berkonsultasi kepada bidan langgananku di rumah bersalin tersebut, siapa lagi kalau bukan Bu Arti sebagai bidan senior yang cukup terkenal di kota dingin ini. Keluhanku saat itu adalah mules dan kencang di perut. Dan hasilnya ketika aku merasakan rasa kencang yang lebih sering, aku harus segera kembali ke rumah bersalin tersebut. Aku pun pulang dan mulai membantu

Fenomena Ngidam

Image
Bagi ibu hamil, istilah ngidam mungkin sudah tidak asing lagi. tapi bagi beberapa orang awam seperti saya, istilah tersebut begitu sangat membingungkan dan mempunyai banyak makna yang harus saya cerna dalam-dalam #mulai lebay. Menikah adalah sesuatu yang bagi saya serasa seperti mimpi. Hingga akhirnya tak lama berselang, saya pun merasakan gejala mual muntah dengan nafsu makan menurun yang sangat drastis. Mungkin memang ini yang banyak diidamkan para pasangan suami istri di dunia. Menanti datangnya si buah hati. Padahal seminggu setelah menikah, saya mencoba membeli testpack dengan kualitas dan harga terbaik. Dan hasilnya negatif. Dua minggu berselang, tiba-tiba saya sudah harus mengalami mual yang luar biasa. Saya putuskan untuk membeli testpack dengan harga dan kualitas sedang. Paginya, garis yang ditunjukan alat tersebut menandakan positif. Karena merasa sulit untuk dipercaya, sayapun membeli satu test pack lagi dengan harga yang paling murah. Dan benar saja, positif. S

Kejutan Kecil dari Mereka ^_^

Image
Mengajar adalah kegiatan yang paling aku sukai. Tanpa mengajar, rasanya hidupku terasa hampa dan kurang bermanfaat. Eits, kali ini aku gak lebay lho :p. Dan siapa sangka, ketika aku melepas jabatan mengajarku di kota Sejuta Bunga dan memutuskan untuk tinggal bersama suami di sebuah kabupaten Handayani, aku langsung diberikan amanah oleh Sang Pencipta untuk menjaga dan merawat amanah itu.  Sebulan lebih aku tinggal bersamanya di kabupaten yang kaya dan terkenal akan pantai-pantainya yang sangat indah. Suamiku beberapa hari lagi juga akan keluar kota selama kurang lebih sepuluh hari. Sangat menghawatirkan untuk aku sendiri tinggal sebatang kara yang sedang angkatan satu bulan untuk ditinggal suami merantau. Oleh sebab itu, suami mencoba menitipkanku di rumah orang tuaku agar aku lebih terjaga dan terpantau. Maklum saja, waktu itu kondisiku sedang lemah dan nafsu makanku turun drastis.  Setelah tiba di kota asalku, dimana orang tuaku tinggal dan dimana aku dilahirkan, orang tuaku