Fenomena Ngidam

Bagi ibu hamil, istilah ngidam mungkin sudah tidak asing lagi. tapi bagi beberapa orang awam seperti saya, istilah tersebut begitu sangat membingungkan dan mempunyai banyak makna yang harus saya cerna dalam-dalam #mulai lebay.

Menikah adalah sesuatu yang bagi saya serasa seperti mimpi. Hingga akhirnya tak lama berselang, saya pun merasakan gejala mual muntah dengan nafsu makan menurun yang sangat drastis. Mungkin memang ini yang banyak diidamkan para pasangan suami istri di dunia. Menanti datangnya si buah hati. Padahal seminggu setelah menikah, saya mencoba membeli testpack dengan kualitas dan harga terbaik. Dan hasilnya negatif. Dua minggu berselang, tiba-tiba saya sudah harus mengalami mual yang luar biasa. Saya putuskan untuk membeli testpack dengan harga dan kualitas sedang. Paginya, garis yang ditunjukan alat tersebut menandakan positif. Karena merasa sulit untuk dipercaya, sayapun membeli satu test pack lagi dengan harga yang paling murah. Dan benar saja, positif.

Segera saya dan suami mencari bidan dan mengkonfirmasi hal tersebut. Yang benar saja, menurut perhitungan medis, janin yang ada di dalam perut saya sudah berusia 5 minggu, padahal usia pernikahan saya dan suami baru 3 minggu. 

Rasa syukur tak henti kami panjatkan. Tapi rasa mual dan muntah yang mulai mendera serasa membuat badan saya semakin lemas. Melihat nasi pun serasa tak berselera terlebih mencium baunya, menambah mual saya semakin tak karu-karuan. Ada yang berpendapat bahwa kejadian mual muntah tersebut dinamakan mengidam. Tapi ada juga makna mengidam dengan adanya keinginan-keinginan membeli dan memakan bahkan melakukan sesuatu yang sangat.

Semula, saya mengira bahwa mengidam adalah menginginkan sesuatu makanan yang sangat ingin dimakan. Ternyata setelah beberapa orang menanyakan “Ngidam gak mbak?” saya terdiam dan hanya membalas. “Mengidam gimana ya?”

Sebagian menjelaskan “Mual muntah” dan sebagian menjelaskan “Kepingin apa?”

Sebelumnya saya pikir hal tersebut hanyalah mitos dan keadaan psikologi ibu hamil saja. Ternyata tidak, sebagian ibu hamil memang mengalami hal yang aneh seperti itu. Seperti saya, yang tadinya suka makan lele dan soto, semenjak hamil, menjadi bertambah mual dan muntah mencium bau dan melihat kedua jenis masakan tersebut. Padahal, sebelum hamil, saya dan suami sangat senang membeli dan memakan soto di warung soto dekat kantor suami saya menyelesaikan berita.

Tapi, herannya, sebagian teman saya yang hamil merasa enjoy dan biasa saja. Masih enak buat makan dan melakukan berbagai aktifitas apapun. Tak ada keluhan mual muntah selama hamil. Enaknyeeeee....

Dibalik itu, sebagian kecil teman saya juga merasakan tak enak badan dan makan selama berbulan-bulan, bahkan sampai bayinya lahir. Untungnya, saya hanya mengalami gejala ngidam itu di trimester pertama. Setelah itu, saya merasakan keadaan saya kembali normal. Eits,, tapi untuk masalah soto sama lele, jangan ditanya. Masih belum mau mendekati dua jenis makanan itu.    


Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

PPL Periode 2011 SMK Muhammadiyah 1 Kalasan