Karena Romantis Itu Tak Harus Selalu Diucapkan Dengan Kata

Ngomong-omong soal suami, aku dan suamiku mempunyai karakter yang tak jauh beda. Kami berdua sama-sama cuek dan tak banyak menggombal. Jarang sekali bagiku mengatakan ‘IloveU’ ‘aku sayang kamu’ dan kata-kata manis lainnya. Sama halnya dengan dia. Ketika kami berjauhan, kami berdua hanya saling sapa dan saling memberi kabar masing-masing tanpa embel-embel ‘sayang’ atau ‘cinta’. Yaaa walaupun kadang-kadang kalau sudah merasa kangen berat ya sama-sama hatinya lumer dan jadi sok romantis gitu, hehehe...
Kecuekan kami, menurut saya, tak mencerminkan bahwa kami tak romantis. Romantis itu bagi kami bukan sekedar diucapan dan diucapkan saja, tetapi juga perlu tindakan sebagai bukti nyata.
“Bilang sayang tapi kalo gak bisa nyenengin ya namanya gak sayang. Mending gak usah dibilang tetapi ada perjuangan buat nyenengin, itu namanya bukti nyata.” Kata suamiku, dan aku sangat membenarkan.
Aku sendiri sering merasa geli ketika pendamping hidupku membisikkan sesuatu di telingaku.
“Ayah sayang bunda.” Katanya dan hanya ku balas dengan senyuman geli.
“Bunda juga sayang ayah.” Balasku sembari tersenyum.
“Bohong.” Balasnya.
Dan biasanya aku langsung memalingkan badanku sembari tersipu malu sebenarnya dan berkata “iya, memang bohong kok”. :p

Comments
Post a Comment