Pahami mereka, dan kaupun akan dipahami
Semua anak kecil memang beragam, dan ada cara-cara istimewa
untuk mengatasi mereka. Yang membuatku sangat teringat adalah ketika aku
membaca tentang cerita anak yang sebenarnya mempunyai potensi yang lebih tapi
tertutup oleh kenakalannya. Serasa seperti masuk ke mesin waktu. Selalu buruk
dimata orang karena kenakalan tanpa ada yang membenarkan aku seorangpun diluar
sana.
Akupun tumbuh menjadi anak yang bandel, bandel karena ingin
diperhatikan. Tapi nyatanya, tak ada seorangpun yang mau memperhatikan aku.
Kasihan sekali ya aku waktu kecil. Tapi tak apa, semakin usiaku bertambah, aku
semakin sadar. Memang tak ada guru yang secara personal mendekatiku, justru
akulah yang mendekati mereka untuk membantuk meluruskan aku yang sudah terlalu
bengkok.
Dan, kali ini, aku tak ingin ada aku yang dulu yang dialami
banyak anak-anak kecil diluar sana. Banyak orang yang tak memahami mengapa anak
kecil itu nakal. Mereka hanya bisa menyalahkan anak tanpa mau mengerti keluhan
dan apa yang sebenarnya si anak inginkan. Padahal, tak sedikit dari orang
dewasa bahkan orang tua ingin dirinya dipahami. Bagaimana mereka mau dipahami
jika mereka tidak mau memahami?
Tak hanya itu, masih ada sebagian guru yang selalu
menyalahkan muridnya tanpa mau mengoreksi dirinya sendiri. Untuk anak kecil,
mungkin guru bisa melakukan pendekatan personal. Memang itu salah satu cara
yang tepat menurut saya tentunya. Pahami mereka sejak dini agar saat beranjak
usia remaja mereka bisa memahami orang-orang di sekitarnya.
Jika sejak kecil tak ada yang memahami, ditakutkan si anak
akan mengalami depresi dan bertindak seenaknya untuk melampiaskan amarah dan
perasaannya kepada orang lain dengan cara yang tak sesuai. Itulah mengapa ada
sebagian anak usia remaja kadang bisa melakukan kekerasan kepada orang tua,
bahkan guru. Maka tak salah juga ketika ada guru yang menghukum siswanya ketika
siswanya melakukan kesalahan.
Cobalah semua orang masuk kedunia lama mereka, bagaimana
lingkungan mereka. Lingkungan kelas, sekolah dan pergaulan mereka, sadar atau
tidak mereka akan memahami semua yang terjadi. Memang, sebelum kita ingin
dipahami, sebaiknya kita mencoba untuk memahami.
Sebenarnya tak hanya untuk lingkungan dan masalah di sekolah
untuk masalah paham memahami, tapi di semua lingkungan dan keadaan. Jika punya
pacar atau ya kekasih lah, biasanya salah satu menuntut untuk dipahami tanpa
mau memahami yang lain. Kadang, ketika sudah mencoba memahami, tetap tak pernah
merasakan rasanya dipahami. Yah, itulah manusia, mereka merasa tak ada yang
paham terhadap mereka. Padahal sebenarnya, ada dzat yang selalu dan tiada henti
memahami mereka. Dia lebih paham dan lebih tahu kita semua, tapi yang namanya
manusia, sekali lagi, jarang mau mengoreksi diri. Merasa diri selalu tak pernah puas dan tak pernah
dipahami.
Comments
Post a Comment