Petualanganku tak Berhenti Sampai Disini



Ini ketiga kalinya aku berada di tempat ini. Meluangkan waktuku untuk mencari tambahan ilmu, meluangkan waktuku untuk bersosialisasi lebih, dan meluangkan waktuku untuk mencari sesuatu yang baru pastinya. Tapi tidak untuk kali ini. Kenapa? Niatku kali ini berbeda dari niatku yang dulu ketika mengunjungi dan menghabiskan waktuku disini. 

Aku mengenal tempat ini dengan baik. Sebagian temanku menghabiskan waktu mereka disini memang untuk mencari tambahan ilmu dan referensi, tapi, sebagian lain mengunjungi tempat ini hanya sekedar untuk melarikan diri dari suatu masalah. Mungkin itulah yang terjadi denganku sekarang ini. Tujuanku kesini tidak lebih hanya untuk sekedar pelarian. Pelarian karena kepenatan ditempat kerjaku dan tempat tinggalku yang dulu. Kepenatan karena desakan seseorang yang selalu membuatku ingin menghindarinya dan sebagainya.

Mungkin niat besarku telah salah untuk saat ini. Tapi, niat itu lama-lama luntur seiring berjalannya waktu. Aku mulai memahami seberapa besar kemampuanku dalam mencari ilmu dan menerapkannya. Disini pula aku mulai sadar bahwa hidup itu tak harus dijalani sendiri. kita butuh teman dan orang lain karena kodratnya kita ini adalah makhluk sosial. Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. oleh sebab itu, sedikit demi sedikit aku menghilangkan egoku untuk bergabung dan berbagi kepada siapapun yang ada disini. 

Tapi sayangnya, terkadang, rasa ingin sendiri itu muncul lagi. dan rasanya sangat penat ketika kita butuh kesendirian dan ketenangan ternyata malah banyak gangguan dari sekeliling kita. Aku sadar bahwa hidup itu tak pernah datar, Live is never flat. Jadi setiap kehidupan itu pasti ada lika-likunya. Dan lika-liku itulah yang akan membawa kita kepada sebuah impian kita. Impian yang akan kita capai cepat atau lambat. 

Memang, bersabar terhadap cobaan yang ada itu selalu dibutuhkan. Dan semangat perjuangan untuk tetap berdiri tegak diatas karang terjal yang menghadang memang tidak mudah. Tapi aku berusaha tetap semangat, mencoba tersenyum walau kadang terasa susah untuk dilakukan. Mencoba menyembunyikan kepenatan dan kesedihan dengan keterbukaan dan rasa saling berbagi.

Berbagi atau yang sering dikenal dengan istilah sharing memang penting dan kadang dapat memecahkan solusi dari masalah yang ada. tapi apa jadinya jikalau sharing itu sendiri malah membuat suasana menjadi kacau balau tak terkendali. Tak ada yang mau mengalah dan tak ada yang mau mengerti. Disaat hati sedang gelisah, ditambah percekcokan sana sini, rasanya butuh kesendirian, tapi terkadang kesendirian itu tertunda dengan adanya gangguan-gangguan dari luar. Dan rasanya seperti tertindih dan tertimbun banyak reruntuhan. Satu reruntuhan menimpa kita, dan ketika kita akan menghilangkan reruntuhan itu, reruntuhan lain menyusul menindih kita bertubi-tubi.

Tapi apapun itu, aku akan hadapi karena petualangan hidupku tak hanya berhenti sampai disini, ditempat ini. Masih ada tempat lain yang menungguku untuk aku lewati, masih ada kehidupan lain untuk aku jalani. Dan aku percaya tempat itu juga akan lebih menantang dan lebih banyak rintangan daripada tempat ini. Dari mana aku tau? Karena hidup itu tidak pernah datar, pasti ada lika-liku yang menghadang ditengah jalan. Tapi percayalah, ketika kita bisa mengatasi lika-liku itu dengan bijak, kita pasti bisa belajar dari pengalaman dan belajar memahami arti hidup.

Pare, 3 April 2013
20:08

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?