Cicak Raksasa

Pernahkah kalian mendengar ada cicak super ukuran raksasa??? Pernah lihat belum??? Cicak ini bertubuh besar, besarnya bisa mencapai 10 kali lipat bahkan ada yang ratusan kali lipat lebih besar dari cicak biasa, bisa kalian bayangkan bagaimana ngerinya cicak raksasa itu?? 


Suatu hari aku sedang membaca buku di kamar kostku yang berukuran 3 X 3 meter pada sore hari sekitar jam setengah tujuh. Aku duduk disamping dipan yang berada tepat disebelah timur kamarku, dekat dengan dua jendela besar berukuran 1 X 1,5 meter tiap jendela. Ketika sedang asyik membaca buku dan menghayati makna dari buku tersebut, tiba-tiba sekumpulan laron berterbangan dan masuk kamarku melewati jendela kamarku yang berada di sebelah utara. Saat itu memang aku jarang menutup jendela kamarku hingga larut malam, maklum saja, di kota tempat aku tinggal ini udaranya panas. Aku coba abaikan laron-laron yang bertebangan itu, dan tiba-tiba “Gludak!!!” suara hentakan jendela kamarku. Aku coba angkat kepalaku dan mengabaikan buku yang kubaca. OMG!!!,,, Boy oh boy!!!,,, Cicak raksasa dengan beberapa bintik merah di badannya masuk kamarku tanpa permisi, ukurannya sekitar 12 kali lipat lebih besar dari cicak biasa.

Aku coba tak hiraukan sekumpulan laron dan seekor cicak raksasa itu, tapi lama-lama cicak raksasa itu mendekat dan berjalan-jalan ditembok dengan mata melotot. Hwaaaa tak tahan aku melihat itu, aku langsung keluar kamar melewati pintu kamar yang berada di sebelah selatan dan memanggil teman-teman kostku untuk membantuku mengusir cicak raksasa itu. Satu temanku membantuku mengusirnya, kemudian dua teman dan akhirnya tiga teman kostku mencoba membatuku mengusir cicak raksasa itu.

Pertama, aku dan temanku mencoba mengusirnya dengan sapu, tetapi cicak raksasa itu mematung di pojok atap sebelah timur laut kamarku. Ada empat jendela besar di kamarku, di sebelah timur dan utara. Sembari temanku mencoba mengusirnya dengan dua sapu yang sudah dikaitkan dan disusun agar lebih panjang, aku buka dua jendela besar kamarku yang berada di sebelah timur, aku coba sampingkan korden-korden yang menutupi kaca dan tralis jendela. Tak lama kemudian cicak raksasa itu marah. Dia membuka mulutnya lebar-lebar ketika sapu sudah menodongnya. Haduh capek… Aku dan teman-temanku hanya bisa berteriak dan geli ketika melihat tingkahnya yang hiiihhh ngeriii.. Ada dua saudara ibu kost yang mendekati kamarku dan bertanya “Ada apa ya mbak?”. “Ada tokek bu.” Coba kujawab siapa tau mereka mau membantu. “Oh tokek tho,, wah besar ya..” Sahut salah satu saudara ibu kost dan kemudian pergi dengan innocent nya.. Capek dehhh… -_-

Kedua temanku yang lain pun pergi keluar untuk mencari makan dan berbelanja, biasalah calon ibu,, rempong.. Aku coba diamkan cicak raksasa berbintik itu dikamarku. satu jam sudah dia mematung di pojok kamarku dengan mata melotot, tak pernah mau terpejam. Aku putuskan untuk mengerjakan tugas dan mendengarkan musik sekeras mungkin dikamarku dengan mengajak satu temanku yang masih tersisa di kost.
Ting tong,,, setengah jam lebih itu cicak raksasa gak gerak. Rasanya ingin aku lempar sandal apa batu besar biar tahu rasa. Huffftttt,,, gak sabar rasanya. Hari udah mulai malam, udah jam setengah sepuluh nih bro,, kog ya gak keluar keluar tho??? Ngantuk banget nih.. mbok ya pergi tho yang jauh… gerutuku.

Hemmmm kayaknya tuh cicak raksasa perlu diusir secara tidak sopan. Aku singsingkan lengan bajuku. Aku kaitkan kembali sapu-sapu di kost biar lebih panjang dan aku bisa mengobrak-abrik tuh badan cicak raksasa dengan jarak jauh. Cicak raksasa itupun mulai berpindah tempat. Oh nooo!!!,,, cicak raksasa itu mendekati printerku yang berada di pojok sebelah barat laut kamarku. Haduh mati aku… 

Aku coba geser meja tempat printerku berdiri. Cicak raksasa itu semakin tak kelihatan, dia bersembunyi dicelah meja itu. Banyak kertas-kertas berserakan disekitar meja itu, haduhh aku gak tahan lagi. Dengan anarkis, aku obrak abrik kertas-kertas itu, si dia mulai merambat dibelakang lemari yang berada di sebelah utara yang menutupi sebagian jendela kamarku. Tak mau kalah, aku seret lemari kayu ukuran sedang itu ke depan dengan tenaga superku. Aku tarik karpet merah yang menutupi lantai kamarku. Debu-debu mulai menumpuk dan mengotori lantai kamarku, aku tak peduli. Cicak raksasa itu mulai merambat di bawah dipanku, hahhh apa-apaan ini, tak akan ku biarkan dia menginjak-injak kamarku. Aku tarik semua kardus-kardus dibawah kolong dipanku, aku coba mengusirnya dengan menodongkan sapu, dia terus bersembunyi di celah-celah kecil dipanku. 

Aku coba memanggil temanku untuk membantuku, ehhh cicak raksasa itu naik lagi ke pojokan sebelah timur laut kamarku, trus ke atas jendela disebelah utara, trus turun lagi mengumpat di belakang lemari. Tanpa terasa aku dan temanku telah menginjak-injak kasurku dengan kaki kotor penuh debu, kasurku pun penuh dengan cap kakiku dan temanku. Haduh,,, tak apalah… dengan gesit temanku mengarahkan sapu ke badan cicak raksasa itu dan mendorongnya keluar dari jendela, dengan segera aku berlari keluar dan memastikan bahwa cicak raksasa itu benar-benar telah pergi menjauh dari kamarku.

Hufttt,,, syukurlah cicak raksasa itu sudah benar-benar pergi. Ada satu masalah yang membuatku merasa berat. Ini kenapa barang-barangku berantakan??!!?? Meja, lemari, kasur, kardus-kardus, karpet, dipan, semuanya berantakan terbolak balik. Apa-apaan ini!!! Haduh,,, jadi aku harus membereskannya sendirian ini???!! Oh nooo,,, mantabbb…

Mulai dari menyapu lantai, membereskan kertas dan kardus, menempatkan lemari dan dipan beserta kasurnya ketempat semula, memasang karpet dan memasang sprei baru. Hufftt… akhirnya selesai pada jam setengah sebelas malam. Rasanya letih sekali.. ini saatnya aku beristirahat. Eeeiiittsss,,, aku cek dulu semua jendelaku,, kupastikan semua jendela kututup rapat. Aku coba pejamkan mata dan berdoa sebelum menutup mataku. 

Setelah kejadian itu, aku putuskan untuk selalu menutup jendela kamarku sebelum hari mulai gelap. walaupun terasa panas tanpa jendela terbuka, itu membuatku lebih tenang dan aman. Tak berapa lama aku putuskan untuk membawa kipas angin agar aku tak merasa kepanasan tanpa harus membuka jendela kamarku. 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?