Menikmati dunia kesendirianku


 Aku merasa hidup sendiri tanpa bertumpu kepada orang lain adalah suatu hal yang menarik untukku. Mungkin aku terlalu senang terhadap diriku sendiri yang selalu merasa gengsi meminta bantuan orang lain. aku tak ingin tumbuh menjadi orang yang selalu mengandalkan orang lain, maka dari itu aku memilih melakukan semua sendiri. Aku mungkin terlalu menikmati dunia kesendirianku, aku terlalu bangga terhadap diriku sendiri yang mungkin tak pernah bertumpu pada orang lain, termasuk orang tuaku sendiri.
Aku memilih jauh dari orang tua hanya karena aku tak ingin menjadi orang yang manja dan jarang bersosialisasi dengan tetangga. Aku merasa sosialisasiku dapat aku kembangkan di kota ini, kota dimana aku menemukan kehidupan baruku. Kota tempat aku mencari jati diri, jauh dari orang tua. Aku terlalu berbangga untuk bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. sampai akhirnya aku temukan sesuatu perbedaan dan perubahan.
Semenjak aku menyelesaikan skripsiku, aku sadar, tak semuanya bisa aku lakukan sendiri. Tak selamanya aku bisa membanggakan diriku sendiri, dan tak selamanya aku hidup sendiri. Mereka, yang aku pikir tak akan pernah bisa menjadi seseorang yang bisa membantuku, ternyata berbeda. Aku tak mungkin tak bisa apa-apa juga tanpa mereka, yang sudah membantuku mengurus semua akademikku ketika aku tertimpa musibah. Mereka yang menemaniku dan mengantarku untuk mencari pengalaman baru, mereka yang merawat dan menolongku ketika aku sakit dan ketika aku butuh tempat singgah untuk sementara waktu, mereka dengan senang hati menawarkan kamar kecilnya untukku. Sungguh mengharukan, bahkan mereka yang rela mengorbankan waktunya hanya demi menolongku dan menemaniku.
Entah kenapa, hati ini serasa mulai rapuh. Ingin rasanya berbalik pulang untuk membenahi diri. Rindu untuk diperhatikan dan dimanja, rindu untuk berkumpul bersama dan rindu semuanya. Jika memang umurku masih panjang, jika memang kiamat juga belum datang. Aku ingin mengakhiri masa sendiri ku yang ku anggap angkuh ini. walaupun senang melintasi rintangan kesendirian, kadang rintangan itu terlalu menyakitkan. Tapi aku bersyukur menemukan malaikat-malalikat kecil yang diturunkan oleh Sang Maha Kuasa untukku, untuk menghiburku, menemaniku dan memberikan tangannya untukku.
Terima kasih ku ucapkan kepada semua yang telah membantuku, membuatku tersenyum dan tertawa, mengisi hari-hariku dan semuanya.


Yogyakarta, 21 Des. 12
17:34

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?