Bagaimana Caranya Agar Cepat Hamil?

Pertanyaan itu banyak sekali dilontarkan teman-teman saya. Saya sendiri bingung untuk menjawabnya. Seingat saya, sebelum menikah saya rutin ber-jogging di alun-alun kampung halaman saya bersama sahabat karib saya yang bernama Nuri. Entah kenapa saya senang sekali ber-jogging. Maklum saja, saat itu saya sudah off dari pekerjaan saya sebulan sebelum hari H. Jadi saya ada banyak waktu untuk beraktifitas, termasuk berolahraga.

Saya melakukan jogging dua minggu sekali, terkadang jika Nuri berhalangan untuk jogging, saya mengajak adik saya, Novi. Hobi baru saya (jogging), saya lakukan hingga H-2. Sampai ketika saya bertemu dengan beberapa kenalan saya, mereka kaget dan bilang “Lho kamu kan masih dipingit, kok keluar-keluar?” “Heh, mau jadi nganten kok malah keluar?” dan lain sebagainya.

Orang tua saya kebetulan memang tak pernah melarang saya untuk melakukan aktifitas positif diluar. So, why not? H-1 saya juga masih berjalan-jalan santai di alun-alun mengajak sanak saudara saya yang berada diluar kota sembari memperkenalkan kota terindah yang pernah ada, Wonosobo.

Selain berolahraga, saya juga banyak mengkonsumsi sayuran. Maklum, saat itu masih moment Idul Adha, jadi saya agak sedikit bosan dengan yang namanya daging, jadi saya memutuskan untuk lebih banyak dan sering mengkonsumsi sayuran seminggu sebelum hari H.

Yang terakhir mungkin doa dan berserah kepada Sang Khaliq. Pasalnya, seminggu setelah menikah, saya dan suami mencoba membeli testpack dengan harga dan kualitas nomer satu, tapi hasilnya negatif. Sempat ada fikiran “Mungkin memang harus menunggu satu sampai beberapa bulan kedepan.”

Entah kenapa, ajaibnya, dua minggu setelah itu, saya merasakan mual yang sangat, sempat saya hanya mengira bahwa saya kecapekan, tetapi setelah membeli testpack di salah satu apotik terkenal dengan harga dan kualitas standar, ternyata hasilnya positif. Tak berhenti sampai disitu, karena rasa ketidakpercayaan saya, saya mencoba membeli lagi satu testpack dengan harga paling murah. Lagi, hasilnya positif.

Saya pun segera menghubungi sahabat saya yang berprofesi sebagai bidan, Nia. “Segera ke bidan, jaga kesehatan, jangan sampai kecapekan, hindari makanan pedas dan bersantan yang bisa memicu mual.” Sarannya lewat BBM. Saya pun segera ke bidan diantar suami. Dan benar saja, ternyata kandungannya sudah beberapa pekan.

Ucap syukur tak henti-henti saya panjatkan. Dan satu lagi, bisa saja karena faktor kesuburan yang panjang. Kata seorang ahli, saya termasuk orang yang memiliki masa subur panjang, maka dari itu kenapa seminggu setelah menikah hasilnya masih negatif dan dua minggu kemudian sudah positif. Padahal saat itu saat dimana seharusnya saya berhalangan.

Mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan tentang bagaimana agar cepat hamil. Pertama jangan lupa olahraga, kedua mengkonsumsi sayuran, ketiga ketahui dan pantau masa subur, dan jangan lupa berdoa ^_^. Oh iya, ada catatan penting, setelah saya menikah, saya dilarang keras oleh orang tua untuk berolahraga atau bekerja yang berat-berat sebagai antisipasi dini . Saya boleh berolahraga paling tidak sehari atau dua hari setelah berhalangan, dan itupun sekali atau dua kali hingga paling tidak sampai seminggu setelah berhalangan.

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?