Semangat tanpa batas: menumbuhkan semangat kader Muhammadiyah


Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB pada tanggal 18 Juli 2013, kegiatan rapat kerja yang dilaksanakan di salah satu pondok pesantren Muhammadiyah diadakan. Kegiatan tersebut diisi dengan motivasi dari Imam Robandi, selaku pembicara dan motivator Muhammadiyah yang namanya sudah melanglang buana karena tulisan dan etos kerja serta tingkatan pendidikannya yang sudah tidak diragukan lagi. 

Saat itu, saya, sebagai peserta yang menempati tempat duduk di depan sendiri merasa bosan dengan kegiatan rapat seperti yang pernah saya ikuti saat saya masih duduk di bangku kuliah. “Ya paling laporan pertanggunjawaban sama tambahan-tambahan doang.” Fikir saya dengan semangat yang sedikit menurun.
Kurangnya persiapan yang membuat rapat terasa lama dan penataan ruang yang membuat saya selalu mengantuk menambah rasa malas saya untuk mengikuti rapat tersebut. Namun, tak ada satu menit saya merasakan bosan yang berlebihan, tiba-tiba seorang laki-laki separuh baya tersebut membuka acara dengan membagikan buku karya tulisan tangannya sendiri.
Sekilas, buku tersebut terlihat biasa saja. Hanya bersampul warna hitam dan sedikit coretan timbul bertuliskan “Semangat tanpa Batas”. “Ayo, sambil menunggu semuanya siap, anda bisa membuka dan membaca buku tersebut.” Mata saya mulai benar-benar melek dan pikiran saya mulai cerah kembali setelah mendapatkan buku gratis dari Imam Robandi yang sekarang aktif sebagai Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Walaupun sampulnya terlihat sangat sederhana dengan lembaran kertas berwarna kuning, isi dari buku tersebut memberikan semangat besar kepada saya untuk selalu penasaran dengan isi-isi dari buku tersebut. Saya buka lembaran pertama, saya goreskan tinta pena saya tepat di lembar pertama. Melihat sosok profesor lulusan Jepang tersebut berdiri tepat di depan saya sembari menunggu persiapan sound system dan tata pencahayaan rapi, saya meminta tanda tangan beliau sebagai kenang-kenangan dan bukti bahwa saya telah bertemu dengan seorang yang multi talenta seperti Pak Imam.
Tak berapa lama, setelah semuanya tertata rapi, beliau memperlihatkan beberapa tayangan video tentang seorang anak kecil yang pandai melantunkan ayat-ayat Illahi, tak hanya itu, seorang dalang yang juga menjabat sebagai kepala sekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah di Jawa Timur tersebut juga memperlihatkan tayangan foto-foto beberapa pendekar Muhammadiyah yang aktif dan kreatif dalam meningkatkan mutu pendidikan bersama beberapa tokoh pendidik Jepang.
Sungguh motivasi yang menggugah seseorang untuk selalu bersemangat tanpa lelah. Dengan beberapa cerminan sistem pendidikan di Jepang, beliau memberikan gambaran kepada peserta rapat bahwa betapa hebatnya semangat perjuangan seseorang untuk mewujudkan sesuatu. Kedisiplinan, keuletan, kerapihan dan motivasi diri menjadi benang merah untuk tema acara tersebut.
Materi yang disampaikan Imam pun tak jauh dari buku yang ditulisnya. Isinya tentang motivasi dan beberapa cerita tentang kegiatan para kader Muhammadiyah yang mempunyai kegigihan dan motivasi yang tinggi dalam mencapai sesuatu terutama dalam hal memajukan pendidikan. Buku ini memang sangat cocok untuk kader Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama di dalam pendidikan sekolah Muhammadiyah.
Memang, tak semua peserta dalam acara tersebut ikut aktif dalam organisasi Muhammadiyah, bahkan ada juga beberapa peserta yang belum mengenal Muhammadiyah. Setidaknya, buku ini dapat membantu meningkatkan semangat perjuangan para peserta agar tidak mudah menyalahkan keadaan dan menjadi the looser dalam hidupnya. Memang tak dapat disangkal, buku ini sebagian besar menggambarkan dan menceritakan tentang peruangan kader Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Maka dari itu, buku seperti ini sangat cocok untuk kader Muhammadiyah yang sedang mengalami dehidrasi dan degradasi dalam ghirah perjuangan Muhammadiyah.
Walaupun bahasa dan penulisan buku tersebut masih banyak kesalahan karena waktu penulisan yang sangat singkt, saya memberikan acungan jempol untuk isi yang ada di dalam buku tersebut. Semoga tak hanya kader Muhammadiyah saja yang tergugah ghirah perjuangannya dalam mencapai sesuatu, tetapi semua kader-kader penerus bangsa tanpa terkecuali.

  

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?