Semangat berODOJ

Sekarang ini, siapa sih yang tak kenal dengan ODOJ atau One Day One Juz? Istilah ODOJ sudah sangat membumi setahun ini. Ditambah lagi dukungan para artis seperti Teuku Wisnu, Dude Herlino, dan Oki Setiana Dewi yang ikut andil dan setia menjadi member ODOJ menambah keeksisan grup para pecinta Al-Qur’an. 

Awalnya, saya memang sudah mengetahui adanya ODOJ sekita awal tahun 2013 lalu, dan saat itu saya benar-benar tidak tertarik dengan adanya grup tersebut. Yang saya tahu dan kenal saat itu adalah ODOA atau One Day One Ayat yang merupakan program dari Ust. Yusuf Mansur di acara Wisata Hati saat itu. ODOA adalah program menghafal Al-Qur’an yang sehari kita harus menghafal satu ayat Al-Qur’an. Nah, ketika mendengar ada istilah ODOJ atau One Day One Juz, saya merasa bahwa mengikuti program itu adalah usaha yang sangat keras dan berat. 

Bagaimana tidak? Program ODOA yang sehari satu ayat saja kadang saya susah untuk menghafal dan memang harus berulang-ulang dalam membaca dan mengingat-ingat, apalagi satu hari saya harus menghafal satu juz. Pikiran saya saat itu ODOJ dan ODOA sama-sama program untuk menghafal Al-Qur’an. Maka dari itu, awal ODOJ berdiri, saya sama sekali tak tertarik dan bahkan menjauh dari grup tersebut karena merasa tak mampu untuk menghafal satu juz dalam sehari hehe...

Tak berapa lama, beberapa teman saya ikut andil dalam grup pecinta Qur’an tersebut. Saya masih terheran mengapa beberapa teman saya berani bergabung dalam grup tersebut yang sekiranya berat untuk dilakukan? Bahkan rekan kerja saya yang sudah mempunyai tiga anak juga sudah mulai mengikuti program ODOJ yang setiap harinya ia harus menyisihkan waktu untuk menyendiri. Saya masih belum tertarik bahkan lebih tak tertarik mengingat anaknya sempat mengeluh gara-gara orang tuanya pernah ‘nyuekin’ anaknya pas lagi baca Al-Qur’an lewat handphone pintarnya.

Tak berapa lama berselang, ada salah satu teman yang mengajak saya untuk bergabung bersamanya di Grup ODOJ 1472. Agak ragu awalnya, dan saya pun meminta penjelasan yang rinci dan lebih tentang grup tersebut. Awal teman saya mengatakan bahwa ODOJ adalah suatu organisasi. Mendengar kata ‘Organisasi’ membuat saya berfikir bahwa hal tersebut tak ada bedanya dengan aliansi, pergerakan, komunitas, dan sejenisnya yang sedikit bersifat ekslusif, dan saya menghindari itu. Tapi, setelah teman saya menjelaskan lebih jauh dan saya coba cek di beberapa web, ternyata grup tersebut benar-benar menarik saya untuk ‘Harus’ bergabung dengan grup yang mempunyai visi misi membumikan Al-Qur’an dan melangitkan para pecinta Al-Qur’an.

Memang ada beberapa yang beranggapan bahwa ODOJ itu bid’ah, tapi bagi saya, ODOJ adalah media dimana saya bisa konsisten dalam membaca Al-Qur’an minimal satu juz dalam sehari. Dengan adanya grup tersebut, saya mencoba untuk tetap membaca Kitab Suci yang dibawa Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Awal memang agak sedikit susah mengatur waktu dalam menyelesaikan membaca satu juz. Saya juga sedikit memerlukan waktu lebih untuk membaca artinya, terkadang hehe..

Tapi, setelah waktu berjalan, saya tahu kapan waktu yang tepat untuk benar-benar menyisakan waktu dalam bertilawah, bukan mencari waktu sisa, karena Allah sendiri pun tak pernah memberi kita sisa-sisa waktu. Saya perbanyak tilawah setelah sholat magrib dan sholat subuh, sisanya, saya baca setelah sholat-sholat yang lain. Saya juga tidak bisa beralasan hanya karena sibuk, saya lupa tilawah atau bahkan merasa tak sempat membaca Al-Qur’an. Karena ternyata banyak orang yang lebih sibuk dari saya dapat menyelesaikan membaca Al-Qur’an sebelum batas waktu yang ditentukan habis. 

Di dalam berODOJ juga saya banyak menemukan hal baru. Banyak sekali hal positif dan manfaat yang saya dapatkan selama hampir setahun saya mengikuti ODOJ. Saya dapat menerima informasi-informasi baru dari mana saja karena satu grup ODOJ sendiri beranggotakan 30 orang dari Sabang sampai Merauke. Banyak juga tausiah-tausiah dan motivasi-motivasi yang diberikan oleh admin atau member yang lain yang memacu semangat kita dalam menjalani hidup. Kesulitan-kesulitan kadang menjadi mudah ketika di-share bersama-sama di dalam grup. Tak ada pembicaraan yang sia-sia selama berada di grup yang dikomunikasikan lewat applikasi WA. 

Selain itu, ketika semua sedang terlihat jenuh, beberapa member memberikan cerita lucu atau humor lain untuk mencairkan suasana dan menambah semangat dalam bersilaturahim. Dan saya benar-benar tak menyesal mengikuti grup ODOJ yang memberikan saya banyak manfaat didalamnya, termasuk manfaat obat hati yang kelima, yaitu berkumpul dengan orang shalih. Selain ODOJ, ada juga program lain yang ditawarkan seperti IHQ (Ibunda Hafidz Qur’an) yang didalamnya membahas soal agama dan rumah tangga. Benar-benar suatu informasi yang tak ternilai harganya. 

Yang membuat saya terkesan adalah ke-solid-an mereka sesama member ODOJ. Ketika saya menikah, semua member mengumpulkan beberapa uangnya untuk membelikan saya sebuah bingkisan cantik berwarna pink sebagai kado pernikahan saya. Saya terharu melihat dan mengetahuinya. Betapa baiknya mereka yang selalu membuat saya semangat untuk menjalin silaturahim. Meskipun memang beberapa member ODOJ sering keluar masuk grup atau terkadang berganti orang, tapi bagi saya, seseorang yang pernah mengikuti dan bergabung dengan ODOJ adalah seseorang yang beruntung. Beruntung telah menemukan orang-orang yang sholeh yang mempunyai cita-cita mulia untuk selalu membumikan Al-Qur’an dan menjaga persaudaraan. Semangat berODOJ kawan!! ^_^

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?