Rasanya Dikangenin tuh.......

Gimana sih rasanya dikangenin? Apalagi yang kangen tuh anak-anak kita, sahabat kita, rekan kita, keluarga kita, dan semuanya? Satu minggu berpisah tuh rasanya kayak udah setahun tahu gak.

Aku memang belum lama tinggal di Magelang, tapi kenyamanan yang udah aku dapat tuh melebihi kenyaman dimana aku pernah tinggal di kota romantis selama 5 tahun, mana lagi kalau bukan Jogja dan disetiap sudut kotanya. Belum ada satu tahun aku berada di kota sejuta bunga itu, tapi aku sudah mengenal banyak teman, saudara, sahabat dan anak-anak. Maklum saja, aku bukan orang yang bisa diam di satu tempat. Maksudnya, walaupun aku mengajar dan mengurus sebuah bimbel milik orang lain, aku juga mempunyai pengalaman menjadi relawan Ramadhan selama satu bulan penuh ketika bimbel yang aku kelola libur.

Nah, dari situlah aku menemukan banyak sekali kenangan yang sangat romantis bersama anak-anak didikku, rekan kerjaku, saudara-saudaraku, dan semuanya. Sebagai seorang kepala cabang dan tutor, aku memang mempunyai passion mengajar tinggi, saking tingginya berapapun materi yang aku dapat tak pernah aku permasalahkan. Padahal, untuk penghasilanku sendiri, hal itu sangat berbeda jauh dari yang pernah aku dapat di Jogja, tapi kepuasanku mengajar benar-benar aku dapatkan di kota ini, kota sejuta bunga. Aku bisa mengajar dari tingkatan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, dan juga bisa share bahasa Inggris bareng tutor semapel.

Tak hanya itu, ibu kostku juga membantu menfasilitasi aku beberapa buku dan alat tulis untuk mengajar bahasa Inggris tingkat tinggi buat anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Beliau juga memberikan kesempatan kepadaku untuk mengajak anak-anak mencari bule di tempat pariwisata. Benar saja, kami pernah menemukan banyak bule dan saling berinteraksi untuk memperlancar bahasa Inggris kami. Aku juga mengajak anak-anak itu untuk memberanikan diri bertanya dan bercakap-cakap dengan bule itu. Rasanya sangat unforgetable banget..

Tambahan lagi, karena aku mengajar banyak kelas dan hampir semua kelas aku ajar, aku mengenal banyak anak didikku. Mereka sangat lucu dan membuatku selalu tertawa walau terkadang tingkah laku mereka membuatku pusing karena selalu berlari-larian kesana kemari, maklum saja, ada yang masih duduk di kelas satu sekolah dasar. Aku juga merasa dekat dengan mereka, saking dekatnya, mereka terkadang berangkat ke bimbel beberapa jam lebih awal agar bisa menemaniku dan rekan kerjaku. Kami juga pernah mengadakan jalan dan rekreasi bersama tanpa adanya rencana. Anak-anak itu sangat senang sekali ketika ku ajak berwisata ke candi yang dekat dengan bimbel. Bersama tutor lain, kami pun berangkat. Banyak sekali kedekatan yang udah ku dapat ditempat itu, kedekatan dengan anak-anak dan juga dengan tutor.

Eits,,, cuma tutor perempuan lho yang dekat denganku. Tutor laki-laki? Emmm ada gak ya?? Enggak ada beneran. Semua tutor baik kok, laki-laki dan perempuan. Mereka saling membantu dan memberikan informasi banyak. Salah satunya informasi tentang relawan Ramadhan. Dari situlah aku mempunyai pengalaman tak ternilai yang membuatku sadar akan rasa sosial. Benar-benar menyenangkan menjadi manusia sosial yang bisa membantu sesama.

Bagaimana tidak selama satu bulan penuh banyak sekali kegiatan sosial yang harus aku lakukan seperti berbuka bersama anak-anak yatim, belanja bareng yatim, menyebar takjil gratis di jalan raya, menjaga stan, melayani orang-orang yang mau berzakat, dan masih banyak lagi. Ditambah lagi aku mengenal banyak relawan yang super gokil dan lucu. Mereka semua baik dan selalu membuatku tertawa, ada-ada saja tingkah lakunya.

Satu lagi, karena selama Ramadhan aku menjadi relawan dan sering pulang malam, orang tuaku menyuruhku untuk tinggal ditempat saudara yang dekat dengan tempat dimana aku bekerja. Disitulah terjalin kedekatan antar keluargaku dan saudaraku yang tadinya sempat renggang, maklum keluargaku di Wonosobo dan saudaraku di Magelang. Banyak sekali cerita yang sudah terukir di kota sejuta bunga ini, Magelang.

Hummm,, tapi sayangnya, ada beberapa alasan yang mengharuskanku meninggalkan mereka. Berat dan sangat sedih rasanya jauh dari mereka. Terlebih terasa sangat berat ketika mereka merindukanku.

“Bu Winda, bu Winda dimana? Kita kangen.. pengen diajar bu Winda lagi.” Kata Tasin, seorang siswa kelas 6 yang berbadan gemuk dan lucu.

“Mbak,, aku sekarang mau diajar bahasa Inggris asal mbak Winda disini lagi. Aku gak tahu kalo mbak Winda bakalan gak disini lagi.” Pesan Maya singkat lewat sms. Dia muridku yang paling pintar dan unik yang sekarang duduk di bangku SMP. Wajahnya sangat berbeda dengan wajah orang Indonesia, maklum, dia blasteran Indonesia-India.

“Kok saya jadi kehilangan mbak Winda ya.” Pesan singkat dari bu Rini, pimpinanku yang sangat lucu. Walau terkadang aku merasa malas untuk berangkat rapat dan sering ijin, kadang sering dimarahi hehe... tapi aku kangen banget sama sms dan bbm dari beliau

“Mbak Winda,,, mbak Winda,,, cutinya kok lama banget,, kecepetan itu. Sini balik lagi aja.” Tambahnya yang membuatku semakin rindu untuk balik ke kota sejuta bunga itu.

“Mbak Winda, kapan ke Magelang lagi, belum ada satu bulan kenal mbak Winda tapi kok rasanya kayak kehilangan banget dan ngrasa udah deket banget sama mbak Winda.” Pesan singkat dari mbak Neni, admin baru yang sudah banyak berbagi pengalaman denganku walaupun hanya satu bulan aku mengenalnya.

“Mbak kapan ke Magelang? Bukunya masih aku pinjam lho.” Kata mbak Erni, admin dan rekan kerjaku yang sudah lama selalu menemaniku di bimbel.

“Mbak, benderaku dimana?” Kata Mirza, teman Tasin yang super aktif.

“Mbak,, aku pengen diajarin mbak Winda lagi. Ayo kesini.” Kata Maya menghasut.

Hwaaaaaaa,,, semuanya,,, aku kangen kalian, BANGETTT!!!

Aku kesana akhir minggu ini, Okeee.. ^_^

Doakan aku selamat sampai tujuan yaaaaa.... ^_^

Wonosobo, 11 September 2014
06.00 WIB 

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?