Berkaca Pada Sang Jawara

image from kaskus
Siapa sih yang tak kenal dengan Valentino Rossi? Pembalap senior yang kehebatannya sudah tak diragukan lagi oleh banyak orang di dunia ini. Puluhan tahun bergelut dan eksis di dunia balap Moto GP membuat namanya tak pernah surut. Bagaimana tidak? Kehebatannya yang membuatnya selalu mencicipi indahnya podium dan banyaknya piala yang diraihnya membuatnya tak pernah padam menjadi sang Jawara. Eitss... tapi bukan berarti sang jawara tak pernah mengalami kesulitan dalam meraih prestasi lho.

Sebagai penggemar berat Moto GP pastinya tahu lah lika-liku laki-laki berambut keriting yang udah berkepala tiga ini. Tak semua usahanya untuk mencicipi indahnya podium mulus semulus kulit perempuan di iklan lotion. Puluhan tahun bergelut di atas lintasan dunia membuatnya terkadang harus terjatuh, tersungkur, terjerembab, terpeleset, tersingkir, bahkan terluka. Tak jarang pula ia harus merelakan posisi depannya untuk pembalap lain lantaran tak sadarkan diri setelah keluar dari lintasan. Hebatnya, sang the Doctor ini tak pernah menyerah dan selalu terlihat enjoy dalam mengendarai motor besar andalannya. 

Nah kegigihan sang senior yang terlihat manis itu cocok banget untuk menjadi contoh buat kehidupan kita. Tak selamanya kehidupan yang kita impikan dan kita jalani akan berjalan mulus semulus dan seputih kulit Sinta. Terkadang dalam kehidupan dan impian kita, kita harus menemui berbagai ganjalan, ombak, bahkan badai yang menghalang. Tak jarang kita harus terjatuh, terpeleset bahkan terpental jauh sampai keluar lintasan hidup kita. Ya itulah kehidupan, tak akan pernah ada kehidupan yang lurus dan mulus. Terkadang, kita harus mengalami yang namanya vacum, alias tak sadarkan diri dan merelakan orang lain untuk mencoba mencicipi indahnya kemenangan. Sama seperti saat pertandingan Moto GP beberapa minggu lalu ketika hujan turun dengan derasnya. 

image from parameter
Akibat para sang jawara tak mau mengalah dan menghiraukan saran dari para manajemen, beberapa jawara harus rela terjatuh dan membiarkan beberapa pembalap lain mencicipi nikmatnya berada diatas podium. Dari situ juga kita bisa belajar untuk selalu mengindahkan himbauan orang lain. Jangan karena kita takut kehilangan posisi dan terselip yang lain, egoisme kita tinggikan dan mengacuhkan saran orang lain. Dan alhasil, dua pembalap dunia harus terjatuh lantaran ban yang dipakai tak memenuhi standar dikala hujan datang. 

Buat cerminan untuk kita, sehebat apapun seseorang, sepandai apapun ia, setinggi apapun ambisinya, tetaplah merendah hati, banyak bersyukur, dan ingat, jangan meremehkan orang lain di belakang kita. Kenapa? Tahukah kalian saat Marquez terjatuh akibat hujan? Sebelumnya ia terlihat meledek Lorenzo yang berada tepat di belakangnya. Dengan menengok kebelakang dan melepas satu tangannya saat dipertengahan lap, ia terlihat seolah-olah sedang menantang dan meledek pembalap dibelakangnya. Nah lhooo,, makanya tetap istiqomah dan qona’ah terhadap apapun yang kita dapat. ^_^

Comments

Popular posts from this blog

I'm proud of my students ^_^

Are You Still on Fire?!?